Mimpi (Muhammad Al-Maghut)
Sejak diciptakan pintu-pintu yang dingin dan tertutup
Aku, bagai si buta, telah merentangkan tanganku
Mencari-cari dinding
Atau perempuan untuk melindungkan diri
Tetapi apa yang mungkin diperbuat rusa buta
Dengan mata air yang melimpah ria
Dan bulbul terkurung
Dengan kaki langit yang menyapu-nyapu terali sangkarnya
Di abad atom dan otak elektronik
Di zaman wangian, lampu remang dan nyanyian
Aku bercerita padanya tentang orang Badui yang bersenandung
Tentang perjalanan ke padang pasir
Di punggung unta
Dan dadanya tengadah mendengarkan aku
Seperti anak kecil yang duduk seputar nyala api
Tengadah mendengarkan cerita yang menarik hati
Kami mengimpikan padang pasir
Seperti rahib mengimpikan lengan perempuan
dan anak yatim mengimpikan sebuah seruling
Sementara aku melayangkan pandang ke ufuk jauh
Aku berkata padanya :
Di sana di pasir baru kita akan baring
Dan tidur tenang hingga fajar menyingsing
Bukan karena kekurangan kata-kata untuk diucapkan
Tetapi karena kupu-kupu yang letih
Tidur di atas bibir kita
Esok hari sayang, esok hari
Kita akan bangun pagi-pagi bersama para pelaut dan layar-layar mereka
Dan akan bangkit bersama angin
Seperti burung-burung
Seperti darah yang terbangkit marah
Dan akan mengembara di atas padang pasir
Seperti bibir mengembara di atas bibir
Erat berpelukan kita tidur sepanjang malam
Dengan tangan di atas barang-barang bawaan
Dan di pagi hari kita tinggalkan perjalanan kita
Karena padang pasir itu ada di hati kita
Karya : Muhammad Al-Maghut
Asal : Mesir